Senin, 24 Desember 2012

menyapa pagi ceria dengan mangga

Pagi hari.. menyapa anak-anak dengan menyuguhkan buah mangga "ceria".
 Kubeli bersama  afifah dengan penuh ceria di pasar wawotobi tadi, dikupas dengan ceria, hingga menghidangkannya dengan rasa ceria.
"jarang-jarang ya mi, kita ada waktu emas seperti ini" ujar suamiku sembari memasukkan mangga yang ditusuk garpu ke dalam mulutnya. Hehe....kulihat suamiku seolah berlomba dengan ke 3anaknya menghabiskan mangga itu, hingga dalam waktu sepersekian menit, potongan-potongan mangga itu raib dari piring. dan yang mengejutkan si bungsu fahmi yang usianya baru 11 bulan, pun ikut-ikutan nimbrung dengan kakaknya mengelilingi piring itu......
mmmm, harus kuakui it's quality timeku membersamai mereka. Senin sampai sabtu agendaku padat yang mengharuskanku keluar rumah, meski sore aku baru bersama mereka, tetapi tetap kurasakan bahwa aku harus mentaktisi waktu-waktu yang ada,  agar meskipun sedikit waktu bersama anak, tetapi kuusahakan harus berkualitas....... ini setelah mendengar nasihat pakar parenting.... mmmm aku baru sedang belajar menerapkannya sekarang.
Teringat dengan ustadzah Yoyoh yusroh, yang meski dirinya sudah mendiang, tetapi inspirasi sejarah hidupnya begitu pantas dijadikan teladan sejajar dengan biografi tokoh-tokoh berpengaruh di negeri ini , yang bahkan konon kabarnya hingga ulama-ulama mesir pun yang nota bene "dai" di negeri syuhada pun mengagumi  keselehan beliau. Sang ustadzah ibu dari 13 orang anak, mampu memenej dengan baik perannya yang multi fungsi, sebagai anggota dewan DPR-RI dengan seabrek agenda rapat, perannya sebagai dai dengan kemampuan menghafal Alquran berjuz-juz, perannya sebagai ketua organisasi perempuan berskala nasional dan internasional, yang masih mampu menghantarkan semua anaknya dengan prestasi yang gilang gemilang.......
            kenyataannya,, bagi perempuan seperti aku, penganut faham" memaksimalkan potensi diri bukan hanya di sektor domestik tetapi pada skala lebih luas agar kebaikan menyebar di lingkungan kita" . saat ini masih terus belajar, mengup grade diri,,, dan disini kurasakan betapa pentingnya majlis ilmu  yang kontinyu.
Jika semua perempuan menganut faham" Batasi pengabdian pada keluarga di sektor domestik" maka akan bagaimana para perempuan yang belum tahu ilmu tentang " bagaimana membaikan diri agar selamat dunia akhirat" akan bisa belajar,, Kepada televisikah di harus berguru? yang tayangannya hanya sepotong-sepotong bisa diserap, ataukah langsung kepada ulama kondang melalui pengajian pada momon-momen khusus (Maulid, isra miraj, tablig akbar) yang  nuansa semangatnya yang sempat terserap  hanya bisa bertahan beberapa hari?????...........mmmmm pertanyaan-pertanyaan itu trus menari-nari di kepalaku, sehingga pada saat ini aku masih konsisten di jalan ini, bahwa " jika merasa punya potensi lebih, dengan ilmu dengan akademik,dan kemampuan-kemampuan yang lain,  maka jangan ragu manjadi pewaris  Aisyah, atau Hafsah para istri-istri nabi,,,,, yang kuyakin keberadaan mereka mereka disisiNabi " ditakdirkan Allah sebagai peta penunjuk arah untuk perempuan dimasa sekarang dalam menyebarkan agama Allah .

..... For My Lovely Family: Ikhwal (31 thun), Nur afifah sajidah( 5 thn), Ihsan nasrullah (3 thn), Zulfahmi bukhari (11 bulan , baru 4  hari pandai berjalan)....
 Semoga pengabdianku di luar tidak membuat kalian kehilangan hak ,,,, karena bagiku Kalian adalah Amanah Allah yang tetap ku nomorsatukan.........
Allah trimakasih atas anugrah ini, mentakdirkanku melakoni peran multi fungsi ini,
Episode: tak ada momen yang tak berharga ,sesederhana apapun jika kita mampu memaknainya , maka akan luar biasa dampaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar